Sabtu, 19 Juni 2010

Rehat sejenak,liat bola

Kepada Siapa saja, curilah waktu barang sejenak dari kuasa kerja dan info-info serius. Seperti dulu di sekolah, teng…teng…teng - bel istirahat – kesempatan saya dan teman-teman sekelas bernafas lega. Menghambur serius keluar kelas, bersorak “Selamat tinggal rumus, huruf dan angka-angka serius!”

Layaknya Bis antar kota, saya dan Anda selalu butuh terminal. Harus ada tanggal merah di kalender kita, interval saat pertandingan serius. Penyanyi yang tersenyum dan menyapa saat reffrein, seperti petinju boleh bermanja duduk di sudut ring saat jeda antara ronde ke ronde. Siapa saja butuh jeda waktu untuk istirahat, rekreasi pergi ke “suasana lain”.

Sampai berapa lama, saya dan Anda mampu meladeni rutinitas serius? Kuat menahan akibat serius dari lingkungan sosial yang menyulap Siapa saja menjadi robot bernyawa? Perlu saling mengingatkan, tidaklah perlu melancong jauh dengan biaya mahal. Maka butuh jiwa kreatif mengemas peran teman, rumah, kantor dan lingkungan, sekaligus manfaat sebagai ruang rekreasi kita. Terlebih, bagi yang trauma bepergian, lantaran berita kecelakaan darat, laut, dan udara mirip arisan.

Lupakan dulu berita soal videonya abang saya ariel gosip murahan ini cuekin aja,ngga perlu pusing juga mikirin penolakan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk melakukan upaya hukum melalui deponeering terhadap putusan hukum dari PN Jakarta Selatan dan PT Jakarta Pusat terhadap gugatan pra -peradilan para pengacara Anggodo,endapkan saja dulu berita soal dana anggaran aspirasi yg diusulkan Golkar tapi....

lihatlah malam ini adalah kick off pertandingan Piala Dunia Sepakbola 2010 di Afrika Selatan, sebuah negeri yang sejak awal1990-an tak henti-hentinya telah menjadi sorotan ummat manusia sejagat..Lihatlah kemajuan tim "Bafana-Bafana" Afsel yang malam ini akan menjamu Mexico dalam pembukaan pertandingan yang disaksikan sendiri oleh Bapak Afsel, Nelson Mandela. Tim yang semula tidak begitu meyakinkan (peringkat 83 menurut FIFA), setelah dibesut oleh pelatih Carlos Alberto Parreira (CAP) dari Brazil, ternyata mampu membuat decak kagum lawan--lawannya: 12 kali bertanding tak terkalahkan secara berturut-turut termasuk melawan Timnas Denmark (1:0) pekan lalu! Kini Bafana-Bafana akan bermain di depan Sang Penakluk Apartheid, Nelson Mandela, sudah pasti akan semakin habis-habisan menampikan kebolehannya di lapangan hijau karena ini bukan sekedar olehraga, tetapi juga sebuah persembahan kepada sang Idola.


sekalian majang award dari Nuansa pena,Kian home,dan Oom Rame
ucapan terimakasih yang tak terhingga bwt ketiga sahabat tadi dan bwt sahabat2 smuanya, hpy bloging :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post