Quote:
Di jalan Gajah Mada yang begitu padat dengan pertokoan dan gedung-gedung bertingkat yang saling berhimpit seakan tidak mau menyisakan ruang sedikitpun, ada sebuah bangunan yang cukup mencolok. Bangunan tersebut memiliki halaman yang sangat luas, berdiri tegar dengan gaya arsitektur Renaissance yang anggun dan artistik.Memasuki pintu gerbang, kita akan melewati jalan menuju gedung utama yang ditata dengan menggunakan batu-batu kecil berwarna merah. Di tengah halamannya terdapat sebuah kolam kecil yang berisi tanaman bunga teratai dikelilingi tanaman-tanaman. Bangunan ini bernama Gedung Arsip Nasional. Sejarahnya: Quote:
Quote:
|
Quote:
Lokasinya : Spoiler for lokasi: Gedung Arsip Nasional Jl. Gajah Mada No. 111 Jakarta Telp : (021) 6347744 Jam Operasional Selasa – Minggu : 09.00 – 17.00 Senin : Tutup Biaya masuk gratis |
Quote:
Spoiler for Gedung: Pintu Masuk Gedung.., Halamannya.., halaman belakang..., Bangunan Samping.., Halaman gedung dengan hamparan rumputnya.., Jalan Batu mereh.., Gambar Kamar Budak (jaman dulu) Toko sovenirnya.., gan. Spoiler for Koleksi: Spoiler for meja: Spoiler for lemari barang antik: Spoiler for riwayat renovasi gedung: Spoiler for meja makan: Spoiler for peta Kuno: Spoiler for Arsip Kuno: Spoiler for meriam: Spoiler for Lonceng Budak: |
Quote:
Di dalam gedung ini terdapat koleksi yang sebagian besar berupa peta, yang melukiskan sejarah pemetaan di Indonesia. Mulai peta pertama yang menggambarkan Kepulauan Nusantara sebagaimana dibayangkan oleh Bartholomeus dari Alexandria, Mesir sampai peta terakhir yang dibuat oleh tentara Amerika pada waktu Perang Dunia kedua. Selain itu juga ada koleksi perabot lama. Salah satu program Yayasan Gedung Arsip Nasional sekarang ini menurut Tamalia adalah berupaya menambah koleksi-koleksi. Dengan menambah koleksinya. Kelak Gedung Arsip Nasional ini bisa menjadi museum yang juga memuat informasi mengenai perubahan gaya perabot dari abad ke abad. "Misalnya gaya perabot abad ke-17 dengan kayu arang atau ebony, berbeda dengan gaya abad ke-18 maupun abad ke-19," terang Tamalia putri dari sastrawan pujangga baru Indonesia, Sutan Takdir Alisjahbana. Nantinya, lanjut Tamalia, pengunjung dapat melihat bagaimana rumah seorang gubernur jenderal dengan ruang makannya, ruang tidur, dapur, dan ruang para budaknya. Koleksi-koleksi Gedung Arsip sebagian besar milik yayasan Gedung Arsip Nasional RI. "Selain itu ada beberapa koleksi yang dipinjamkan dari pihak ketiga, " ujar Tamalia. Arsitektur unik dengan halaman yang cukup luas dan letaknya yang strategis, membuat Gedung Arsip ini juga sering digunakan untuk event-event wisata, misalnya acara kenduri kuliner, pameran, dan lainnya. Tertarik? datang saja..!!!. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar